Selasa, 27 Maret 2012

Kebutuhan Mencintai dan Dicintai

Kebutuhan manusia dalam hidup ini bisa disusun menjadi sebuah hirarki.  Menurut pak Maslow kebutuhan manusia itu adalah:
1.  Kebutuhan Fisiologis
2.  Kebutuhan Rasa Aman
3.  Kebutuhan Dicintai dan Mencintai
4.  Kebutuhan Dihargai
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Masing-masing kebutuhan tersebut secara umum kita dapat memahami dan membedakannya.  Yang saya ingin bahas disini adalah kebutuhan tentang Mencintai dan Dicintai.

Bahwa sudah anugerah dari Tuhan, manusia diciptakan dengan bekal kasih sayang.  Kasih sayang inilah yang menjadi kontrol pada diri manusia untuk tetap menjadi manusia, bukan setan yang jahat, atau malaikat yang selalu baik.  Kenapa demikian?  Sifat setan selalu negatif, dan sifat malaikat selalu positif (dalam artian patuh, tunduk dan taat terhadap semua titah Tuhan).  Dalam diri manusia kita mempunyai dua sifat tersebut, sifat negatif dan positif.  Karena kita dibekali rasa kaish sayang inilah, bisa menjadi penetralisir kedua sifat tersebut.

Saya  ingin berbagi cerita tentang teman saya, dimana karena kebutuhan mencintai dan dicintai ini, dia terlibat kejadian yang tidak mengenakkan.  Teman saya ini masih lajang.  Beberapa tahun yang lalu, dia menjalin hubungan dengan seorang cowo (lajang).  Namanya manusia yang punya masa lalu, si cowo ini punya mantan pacar.  Dan waktu si cowo ini menjalin hubungan dengan teman saya, ternyata dia juga masih berhubungan dengan mantan pacarnya itu.  Entah dalam bentuk hubungan yang seperti apa.  Pengakuan si cowo, dia sudah putus dengan mantan pacarnya itu.

Tahun berganti, teman saya akhirnya putus dengan cowoknya.  Dan ternyata si cowo kembali berpacaran dengan sang mantan.  Nah, sang mantan ini belakangan meneror teman saya ini.  Kalo istilah jaman sekarang, si mantan melakukan "kekerasan dunia maya" kepada teman saya.  Di semua jejaring sosial yang dipergunakan teman saya, selalu diteror oleh si mantan pacar ini.  Sampai-sampai teman saya tidak bisa tidur berhari-hari, karena hampir 24 jam hp nya ditelpon unknow number, yang kalau dijawab langsung dimatikan.

Dari kasus teman saya tersebut, perasaan mencintai dan dicintai yang sejatinya berdampak membahagiakan si empunya hati, malah menjadi duri yang menyakitkan.  Sang mantan mungkin merasa terancam dan sakit hati oleh teman saya, karena si cowo pernah memutuskan hubungan, dan memilih  teman saya sebagai pacarnya.  Demikian juga teman saya, yang sebenarnya tidak mempermasalahkan putusnya hubungan dengan si cowo, tapi  karena ulah sang mantan, dia tersandung masalah "bullying".

Alangkah indahnya bila anugrah Tuhan sejaligus kebutuhan manusia akan cinta ini dikelola dengan baik, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian untuk pihak manapun.  Yang selalu akan terjadi, perasaan cinta dan dicintai tak berbatas umur.  Sehingga kematangan emosi sangat dibutuhkan untuk mengelola perasaan dan akal sehat.  Bisa saja yang tertimpa masalah adalah mahasiswa, yang umurnya masih muda, tapi karen akematangan emosi dia akan bisa menyelesaikan permasalahan denga tidak berlarut-larut dan tidak meninggalkan residu yang negatif.  Atau bisa saja yang tersandung masalah adalah orang dewasa, yang berumur lebih dari 45 tahun, tapi karena dia tidak memiliki kematangan dan kecerdasan emosi dalam mengelola konflik, maka permsalahan menjadi berlarut-larut, seakan tak berujung.

Cukuplah kita memetik pelajarandari pengalaman hidup oang lain.  Belajar berpikir, dan mulai belajar dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan.  Sungguh, hidup ini indah, bila kita bisa menyeimbangkan kebutuhan Mencintai dan Dicintai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar